Kiprah pemain muda Batavia Union yang menawan di ajang Liga Primer Indonesia (LPI) lalu membuat nama Roberto Bianchi jadi perhatian. Itu rupanya baru langkah awal dari rencana besar pelatih kelahiran Brazil ini.
Roberto Luiz Bianchi Pelliser terlihat puas. Senyumnya tak henti-henti usai partai terakhir Batavia Union melawan Persebaya Surabaya di Stadion Siliwangi Bandung, 22 Maret lalu. Klub yang baru diasuhnya selama setengah musim itu berhasil finis di peringkat atas.
“Ini baru pencapaian awal. Saya ingin tinggal lebih lama di Indonesia karena saya ingin menggali potensi sepak bola yang sangat besar di sini,” kata Beto – sapaan Roberto Bianchi kepada INDOPOS beberapa waktu lalu. Beto telah bekerja ekstra keras untuk membentuk skuad Batavia Union menjadi tim yang disegani.
Dia pandai meramu pemain menjadi satu kekuatan dalam satu tim. Beto juga tak henti-henti meminta seluruh pemain bekerja keras dan menegakkan disiplin. Baju berwarna putih, dasi, dan teriakanteriakan Beto ketika mendampingi Batavia Union telah mencirikan dia sebagai pelatih yang sangat mencintai profesinya. Dia cerdas, humoris, dan tidak membatasi diri, terhadap siapa pun. Beto telah memberi warna Batavia Union sebagai tim yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Beto pula yang telah mencuri perhatian manajemen yang, menyerahkanmasa depan Batavia Union di pundaknya.
Manajemen pun tak tidak “berkutik” ketika dia ingin klub ini bermaterikan pemain-pemain muda. Beto mengaku sangat terpukau dengan permainan anak-anak muda Indonesia. Apalagi dia pernah melakukan coaching clinic di salah satu daerah di Jakarta Utara, dan melihat para telenta muda itu memiliki banyak kelebihan terutama dalam hal kecepatan.
“Itu harus didukung dengan nutrisi dan makanan yang baik. Hal itu yang belum diperhatikan bagi para pemain muda Indonesia,” jelas pelatih berkebanggsaan Spanyol kelahiran Brazil itu. Sebab itu, tak aneh jika saat pertandingan Beto menurunkan starting line up dengan diisi pemain-pemain muda yang tidak pernah tampil. Kepercayaan yang diberikan Beto ternyata merupakan bagian rencananya untuk bisa mengorbitkan pemain-pemain muda yang berpotensi. Sunny Alifudin, Fathul Adha merupakan dua pemain muda yang saat ini sering mendapatkan kesempatan main jika sedang pertandingan.
“Sebab, dengan kesempatan bertanding, maka pemain itu akan memiliki kepercayaan diri dan pengalaman dalam jenjang karirnya. Itu akan membuat pemains semakin matang,” jelas pelatih yang hobi memakai dasi itu. Langkah Beto ini mendapat support dari manajemen Batavia Union. Manajemen pun berencana akan membuat sebuah akademi dan penangannya akan diserahkan kepada Beto.
“Dia memang jeli dalam melihat potensi,” kata Yon Moeis, CEO Batavia Union. Lalu bagaimana reaksi Beto terhadap rencana besar itu? “Saya akan mencari pemainpemain dari pinggir jalanan. Mereka harus kita tampung dalam akademi dan saya bersedia mendidik mereka,” kata Beto yang juga diamini Yon. [Indopos]

Roberto Bianchi, Beri Warna Baru Batavia Union
Posted on by Batavia Union Community in
Label:
Pojok
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar