Nasib Klub dan Pemain LPI Terkatung-katung

Posted on
  • by
  • Batavia Union Community
  • in
  • Label:
  • Setelah dinyatakan berhenti oleh Ketua Umum PSSI Johar Arifin, pengurus Liga Primer Indonesia (LPI) langsung meninggalkan liga tersebut begitu saja tanpa penghargaan bagi para pesertanya.

    Kepala Kompetisi LPI, Hendriyana mengungkapkan, hingga kini LPI tidak memiliki agenda untuk melakukan seremoni penutupan. Apalagi pemberian penghargaan kepada tim yang berada di puncak klasemen maupun gelar pemain terbaik maupun pencetak gol terbanyak.

    LPI yang menghebohkan sepak bola nasional dengan klaimnya sebagai liga profesional dan lebih baik daripada liga gelaran pengurus PSSI saat itu, akhirnya berhenti tanpa sempat menyelesaikan musim perdananya. "Belum dibicarakan dalam level manajemen LPI. Kami sebelum dan saat ini masih fokus pada kompetisi berikutnya," katanya, Selasa (16/8).

    Untuk daftar top scorer sementara, ada tiga nama yang bersaing, Fernando Soler (Real Mataram), Juan Manuel Cortez (Batavia Union), dan Abdelhadi Laakkad (Medan Chiefs). Ketiganya sama-sama mengoleksi 13 gol.

    Begitu juga ketika ditanya tentang upacara penutupan. "Internal mungkin ada tetapi untuk lingkup yang besar belum ada pembicaraan," tutupnya.

    Berbagai penyimpangan terhadap peraturan PSSI membuat PSSI sendiri kesulitan mengakomodasi liga yang dicap sebagai liga sempalan oleh FIFA tersebut. Induk sepak bola nasional itu akhirnya memilih menghentikan LPI.

    Nasib klub-klub LPI, terutama para pemain pun terkatung-katung. Belum ada kejelasan mengenai nasib mereka. (inilah.com/B.98)**

    0 komentar:

    Posting Komentar